Translate

Monday, July 30, 2012

Jenis-Jenis Cacing Yang menyerang Anjing

Jenis-Jenis Cacing Yang menyerang Anjing
Oleh Winny Zhang - AnjingKita.Com
Begitu banyak kasus cacingan pada anjing, dari kasus yang ringan hingga berat. Ada beberapa jenis cacing yang dapat menginfeksi anjing, yaitu cacing yang menginfeksi usus, dan cacing yang tidak menginfeksi usus. Berikut ini adalah tipe-tipe cacing dan cara penanganannya.

Cacing yang menginfeksi usus:

1. Cacing Gelang (Roundworms)
Cacing ini adalah cacing yang pada umumnya menginfeksi anjing anda. Mereka umumnya berukuran 2-4inch (5cm-10cm), berwarna kecoklatan atau putih dan berbentuk seperti “Spaghetti” dengan ujung yang meruncing.

Jika anjing anda terinfeksi dengan cacing gelang, anjing kemungkinan akan mengalami muntah, diare dan akan kelihatan sakit atau tidak sehat. Jika anjing anda terinfeksi berat, maka anjing anda dapat mengeluarkan seluruh cacing dalam kotorannya. Cacing ini dapat mengakibatkan usus tersumbat.

Kebanyakan anak-anak anjing dilahirkan dengan larva cacing gelang di dalam jaringan tubuh mereka. Cacing-cacing ini berpindah dari induk ke dalam rahim induk, dan kemudian ke janin anjing yang sedang berkembang. Cacing gelang juga dapat berpindah dari ASI indukan ke anak anjing yang sedang menyusui.

2. Cacing Pita
Segment cacing pita pada umumnya berukuran ¼ – ½ inch ( 0.6cm – 1.2cm). Ketika segmen cacing pita kering mereka akan tampak seperti butiran beras atau biji wijen.

Cacing pita hidup di dalam usus kecil anjing dan mencuri nutrisi dari makanan yang di konsumsi anjing.

Gejala cacing pita pada anjing adalah, rasa tidak nyaman di perut, cemas, gatal pada daerah anus, muntah dan kehilangan berat badan.

Satu-satunya cara anjing dapat terinfeksi oleh cacing pita dikarenakan memakan kutu yang telah terinfeksi cacing tersebut.

Ketika anjing anda memakan kutu, kutu itu dicerna, dan kutu itu mengeluarkan cacing pita yang kecil. Cacing pita itu kemudian menempelkan dirinya di dinding usus anjing yang terinfeksi. Awalnya, cacing itu hanya terdiri dari kepala, tenggorokan dan sebuah segment. Cacing tersebut kemudian menumbuhkan segment baru. Setiap segment memiliki sistem pencernaan dan reproduksi. Cacing tersebut memakan nutrisi yang terdapat dalam makanan anjing anda yang melewati usus. Akhirnya, cacing tersebut melepaskan segment yang sudah tua. Ketika kering, cacing itu terlihat seperti nasi atau biji wijen.
Setiap segment dari cacing tersebut memiliki ribuan telur cacing.

Cacing pita dapat tumbuh sepanjang 15 kaki (457 cm) dan cacing pita terpanjang yang pernah ditemukan memiliki panjang sekitar 60 kaki (1.828 cm; sekitar 18 meter lebih).

3. Cacing Tambang
Cacing tambang merupakan cacing parasit nematode yang hidup dalam usus kecil anjing. Mereka, seperti cacing tanah, mereka bilateral - yang berarti dapat dipotong menjadi dua dan cacing tersebut akan tetap berbentuk sama di setiap sisi.

Jenis cacing tambang menimbulkan gejala seperti kaki yang gatal, ruam pada kaki anjing, membuat anjing mengeluarkan suara (ngik-ngik) dan batuk, diare, kram perut, mual dan juga terdapatnya darah di kotoran atau kotoran yang bewarna hitam.

Anak anjing maupun anjing dewasa dapat menderita anemia (kekurangan darah) dan bahkan kematian ketika terinfeksi oleh cacing tambang. Cacing ini menginfeksi anjing anda melalui kulit dan kemudian dari kulit menuju paru-paru sehingga anjing anda batuk dan kemudian tertelan. Cacing tambang berbeda dengan parasit usus lainnya, mereka menghisap darah sebagai makanan mereka. Anak anjing sangat rentan terhadap infeksi cacing tambang dan bisa mati karena infeksi cacing tersebut.

Cacing tambang sulit terdiagnosa karena mereka tidak kelihatan dalam kotoran anjing. Dalam kasus tertentu mereka hanya bisa didiagnosa melalu uji kotoran yang di lakukan oleh dokter hewan.

Separah apakah cacing tambang menginfeksi anjing anda, tergantung pada kesehatan anjing anda dan usianya.
4. Cacing Pipih/ cacing cambuk
Sama seperti cacing tambang, cacing pipih menanamkan kepala mereka dan menghisap darah anjing. Mereka tinggal di sekum, bagian pertama dari usus besar anjing. Cacing ini mendapatkan nama mereka dari bentuk mereka yang pipih seperti cambuk.

Reaksi anjing terhadap cacing pipih pada umumnya relative ringan, meskipun terkadang terdapat pengecualian. Infeksi yang berat dapat terjadi dengan adanya diare dan dalam kotoran terdapat darah segar. Anjing muda atau anjing dengan infeksi kronis dapat kehilangan berat badan, dehidrasi dikarenakan diare dan anemia.

Anjing yang terinfeksi cacing cambuk pada umumnya mengkonsumsi telur cacing sehingga terinfeksi.

Cacing cambuk dapat mengarah menuju infeksi yang parah, yang menyebabkan diare, kehilangan berat badan dan kekurangan darah. Cacing ini kuat, dan dapat bertahan di tanah terbuka selama bertahun-tahun.

Jika anjing menunjukan gejala penurunan berat badan yang kronis dan kotorannya seperti ditutupi oleh lendir, kemungkinan anjing terinfeksi cacing pipih dan memerlukan penanganan untuk cacing tersebut.

Biasanya sulit untuk membuktikan bahwa anjing terinfeksi oleh cacing pipih karena mereka memproduksi sedikit telur. Meskipun, anda melihat kotoran anjing beberapa kali, anda tidak akan melihat adanya cacing pipih tersebut.

Ada kemungkinan besar anjing dapat teri-infeksi ulang, pada kasus ini pengulangan obat cacing mungkin diperlukan.

Cacing pipih jarang menyebabkan kematian, tapi mereka merupakan gangguan nyata pada anjing.
5. Cacing Jantung
Cacing jantung sangat berbahaya karena mereka dapat membunuh anjing anda. Sebagai tambahan informasi, cacing tersebut dapat hidup selama sembilan bulan sejak anjing anda terinfeksi hingga cacing jantung tersebut menjadi dewasa dan mengancam nyawa anjing anda.

Sayangnya, anjing hanya akan menunjukkan gejala terinfeksi cacing jantung setelah cacing jantung menjadi dewasa dan berada di dalam jantung dan paru-paru anjing. Gejala yang ditimbulkan cacing jantung pada stadium ini adalah bulu yang kusam, kehilangan berat badan, kesulitan bernafas, pingsan dan perut yang membesar. Akhirnya, anjing akan menderita gagal jantung.

Satu-satunya cara anjing dapat terinfeksi dengan cacing jantung adalah jika anjing digigit oleh nyamuk malaria yang telah menghisap darah anjing yang telah terinfeksi cacing jantung. Ketika nyamuk malaria menghisap darah dari anjing yang terinfeksi, nyamuk juga menghisap makhluk hidup mikroskopik yang disebut microfilaria. Ketika nyamuk menghisap darah anjing anda, microfilaria ini tertanam didalam kulit. 60 hingga 90 hari kemudian, microfilaria ini akan masuk kedalam arteri anjing, dan diangkut ke hati anjing. Mikrofilaria ini akan berkembang menjadi cacing jantung, dan jika tidak dirawat, makan akan menyumbat jantung dan paru-paru sehingga menyebabkan kematian.

Satu-satunya cara agar cacing jantung dapat terdeteksi adalah dengan uji darah yang dilakukan oleh dokter hewan. Jika anda tinggal di dalam lingkungan hangat, basah seperti di pegunungan atau hutan, atau area dimana terdapat banyak nyamuk malaria, anda harus meminta dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan darah sebagai rutinitas atau pemeriksaan rutin. Dengan cara ini, jika anjing terinfeksi dengan cacing jantung, dokter hewan dapat memberikan pengobatan sebelum terlambat.
Anjing yang terinfeksi oleh cacing jantung dewasa masih dapat diselamatkan melalui beberapa seri injeksi yang di berikan oleh dokter hewan sebanyak dua kali untuk dua hari.

Cacing yang tidak menginfeksi usus:

Ringworms
Ringworms bukan merupakan parasit usus (tidak menginfeksi usus), tetapi infeksi jamur yang menyerang pada kulit dan mempengaruhi penampilan anjing termasuk juga kesehatannya.

Satu tanda yang jelas dari ringworm adalah hilangnya bulu pada area tertentu pada anjing anda, area ini juga akan terdapat pustule dan bersisik. Anjing akan menggaruk karena rasa gatal yang diakibatkan oleh ringworm. Apabila tidak diobati, rontokan bulu akan membesar seiring waktu. Kepala, kaki dan ekor anjing merupakan tempat utama tumbuhnya kurap atau ringworm.

Jika anjing anda terinfeksi oleh ringworm, pada umumnya terinfeksi dari area sekitar kandang, atau dari tempat yang telah terinfeksi ringworm.

Jika anda merasa anjing anda terjangkit ringworm, bawalah ke dokter hewan, karena dia dapat mendiagnosa penyakit dan menyarankan anda untuk memberi obat anti jamur atau pengobatan topical untuk menghilangkan gangguan ini.

Pencegahan
Cara terbaik untuk mencegah anjing anda dari jenis cacing manapun adalah membawa anjing anda untuk pemeriksaan rutin. Ketika disana, anda dapat menanyakan dokter hewan untuk merekomendasi banyak produk pencegahan. Produk paling baru dapat mencegah anjing anda dari cacing hati, cacing gelang, cacing pipih/cacing cambuk dan bahkan kutu.

Pastikan anjing anda terbebas dari kutu, karena hanya dari kutu anjing dapat terinfeksi oleh cacing pita.

Usahakanlah untuk tidak memaparkan anjing anda kepada hewan liar lain, karena mereka pada umumnya terinfeksi oleh kutu dan parasit lainnya. Sebuah ide yang bagus untuk melindungi anjing anda dari anjing pekarangan yang tidak di jaga dengan baik, karena dapat menjadi sumber parasit.

Jagalah anjing anda untuk tidak memakan bangkai hewan, seperti burung, tikus, dan juga kelinci. Pada bangkai terdapat anak cacing hingga cacing dewasa setelah anjing memakannya.

Jangan biarkan anjing memakan kotoran, baik kotoran sendiri maupun kotoran dari anjing dan hewan lain.

Periksalah anus anjing dan kotoran mereka secara berkala dan lihatlah apakah ada tanda-tanda cacing pita. Seperti yang di jelaskan diatas, cacing pita memiliki segmen yang kecil, lebar dan datar dan berbentuk menyerupai butiran nasi.
Terakhir, mintalah dokter hewan untuk mengecek sampel kotoran anjing ketika melakukan pemeriksaan rutin.

Disadur dari http://www.wormsindogs.org
Sumber foto: http://www.love-your-dog-food.com/dog-worms.html

No comments: