Translate

Thursday, May 26, 2011

Perawatan Kerutan & Lipatan pada Anjing

Perawatan Kerutan & Lipatan pada Anjing
Disadur oleh Winny Zhang - AnjingKita.Com

Anda telah membeli seekor anak anjing jenis Chinese Shar-Pei atau mungkin seekor anakan Pug! Atau anjing-anjing lain dengan banyak kerutan dan lipatan, ada beberapa rutinitas pembersihan sehari-hari dan juga mingguan, dimana jika dibiarkan tanpa diperiksa dan dibersihkan dapat menjadi sumber masalah.

Latihlah anak anjing anda agar anjing anda terbiasa untuk diperiksa mata dan kerutannya dan membersihkan semudah anda menyayanginya. Anak anjing anda membiasakan dirinya terhadap kain lembab yang hangat yang dibasahi oleh air biasa, seolah-olah itu adalah bagian dari dosis harian cintanya.

Anjing yang lebih tua, lebih sering terjadi infeksi mata atau iritasi kulit karena banyak pemicu yang menyebabkan alergi seiring bertambahnya usia anjing. Beberapa merupakan masalah internal seperti noda air mata, sebagian besar dikarenakan enzim yang terdapat didalam cairan tubuh anjing anda. Air liur dan air mata dapat menyebabkan noda kecoklatan sepanjang air tersebut mengalir dalam lipatan tersebut. Beberapa ekor anjing terlahir dengan saluran air mata yang tertutup, yang menyebabkan menyebabkan aliran alami sekresi air mata (biasanya air mata mengalir turun melalui lubang hidung) untuk merembes di sepanjang bagian luar mata dan di sepanjang moncong. Operasi kecil dapat membuka saluran air mata, ada sedikit penawaran untuk mencegah noda air mata. Ada beberapa produk yang dapat anda beli di toko untuk meringankan masalah tersebut, seperti Eye Tear Stain remover, tetapi mengoperasi saluran air mata yang bermasalah merupakan hal yang lebih diinginkan oleh para pemilik anjing. Hati-hati, meskipun, orang-orang lebih suka rambut yang pendek di lipatan saluran hal tersebut dapat menjadi hal yang mengganggu dan menyebabkan rambut tumbuh kedalam.

Pelembap merupakan musuh dari kerutan dan lipatan. Celah yang gelap, lembab dan hangat menyediakan tempat berkembang biak bagi bakteri dan kuman-kuman yang menjijikkan. Telinga merupakan tempat yang umum bagi kuman dan bakteri yang menyeramkan. Anjing-anjing yang rentan terhadap penyakit ini memiliki lipatan telinga, seperti Cocker Spaniels. Pembersihan rutin dengan sesuatu seperti alkohol isopropyl atau hydrogen peroxide akan membuat telinga mereka kering dan bersih. Banyak sekali pembersih telinga yang tersedia di toko hewan, tetapi bagi anjing-anjing yang rentan terhadap masalah telinga, hindari pembersih telinga yang terbuat dari bahan dasar minyak seperti baby oil karena dapat meningkatkan kelembaban. Bedak juga salah satu pilihan yang efektif untuk membuat telinga tetap kering, setelah telinga dibersihkan, taburi dengan bedak khusus untuk telinga yang banyak dijual di toko-toko hewan kesayangan agar kondisi didalam telinga tetap kering sehingga tidak memberikan kesempatan bagi jamur atau bakteriuntuk berkembangbiak.

Seminggu sekali dengan membersihkan mulut, mata dan telinga akan menghemat uang anda untuk mengunjungi dokter hewan dan akan membuat hewan peliharaan anda bahagia.


Disadur dari http://www.suite101.com/article.cfm/dog_grooming/89366/2
Foto disadur dari http://doggiedaze2.blogspot.com/

Sunday, May 22, 2011

Our Tsih Tzu puppies still available....


Salam Doggy Avellino Kennel !




Info Puppies:
Anak Christa von Avellino : 3 betina
Anak Brinette von Avellino : 2 Jantan + 2 Betina

Status Stambum/tatto dan vaksin : dalam proses

Ready for sale! "First come First serve"

Silahkan kunjungi kennel kami......
Please come and see our puppies before you make your choice.

Our kennel address:
AVELLINO KENNEL
Phone: 022-7300378
Mobile: 08122321103 (NO SMS)
Contact Person : Hilda atau Lina
Alamat : Komplek Gumuruh - Bandung
e-mail : btrtanto98@yahoo.com
website : http://avellino-kennel.blogspot.com/

Thursday, May 19, 2011

Our Mini Poodle was SOLD OUT !

Salam Doggy AVELLINO KENNEL
Status Puppies (Poodle / anak Vanessa Von St.Francis) :
2 Betina Stambum & Tatto: (in Process) SOLD OUT !

READY FOR SALE !
"FIRST COME FIRST SERVE"



Please come and see our puppies before you make your final choice.


Salam Doggy:




AVELLINO KENNEL


Mobile: 08122321103 (NO SMS)
Phone: 022 - 7300378
Contact Person: Hilda atau Lina
Alamat: Komplek Gumuruh - Bandung
email: btrtanto98@yahoo.com
website:
http://avellino-kennel.blogspot.com/

Demodex dan Scabies

Penyakit kulit umum pada anjing: Skin Dermatitis (Demodex dan Scabies)

Problem dan permasalahan yang seringkali dikeluhkan oleh pemilik hewan kesayangan yang berobat ke klinik adalah masalah kulit. Permasalahan ini sering disebut dengan skin dermatitis. Skin dermatitis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk berbagai macam penyakit peradangan pada kulit. Sifatnya bisa bersifat sementara ataupun kronis. Penyakit ini dapat mempengaruhi kesehatan secara umum, biasanya gejala yang tampak adalah bulu terlihat kusam, tidak berkilau, kering, dan lain-lain.

Skin dermatitis disebabkan oleh berbagai macam, bisa oleh karena adanya infeksi bakteri, jamur, atau infeksi parasit, alergi makanan, gigitan kutu, kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, gangguan sistem metabolik dan hormonal, serta berbagai macam penyebab lainnya. Infeksi yang disebabkan oleh parasit yang sering dijumpai di klinik, salah satunya adalah panyakit demodecosis dan scabies.

Demodecosis
Penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit, salah satunya adalah demodecosis yaitu Demodex sp. Jenis penyakit ini lebih sering ditemukan pada anjing, sedangkan pada kucing jarang sekali ditemui. Parasit ini hidupnya di folikel rambut. Secara umum gejala yang terlihat yaitu gatal, kulit menjadi botak dan biasanya berwarna kemerahan. Tetapi, kutu ini akan bertambah jumlahnya jika anjing dalam keadaan mengalami penurunan immunitas atau dalam keadaan stress. Demodecosis juga terjadi karena faktor genetik, dan sebaiknya anjing betina yang pernah mengalami penyakit ini disarankan tidak dikembangbiakkan dengan harapan bisa memutuskan rantai penularan penyakit demodex. Sebenarnya demodex tidak terlalu menular diantara anjing, namun demikian transfer kutu demodex dari induk ke anak-anaknya dapat terjadi setelah anakan berusia 3 hari. Demodecosis ada dua macam, yaitu demodecosis lokal dan umum.

Demodecosis Lokal, gejala klinis yang tampak ; pada kulit terdapat pitak-pitak, berkerak, kemerahan dilokasi tertentu, ada juga yang disertai rasa gatal, dan rasa sakit jika sudah terjadi sekunder. Dan biasanya bagian badan yang terserang demodex adalah bagian ekstremitas seperti kepala, moncong, ekor dan kaki depan, serta ada beberapa anjing yang terserang hanya daerah telapak kaki dan telinga saja.

Demodecosis Umum, terjadi awal mulanya dari demodecosis lokal lalu menyebar ke hampir seluruh tubuh hewan yaitu kepala, bagian abdomen, dan kaki. Dan biasanya disertai dengan infeksi sekunder oleh bakteri.

Diagnosa, dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan laboratorium dengan cara melakukan kerokan atau scraping yang agak dalam di daerah infeksi sampai keluar darah, lalu diberi tetesan KOH 10 % untuk dilihat dibawah mikroskop. Hasilnya pada umumnya akan terlihat kutu demodex dan telur demodex.

Treatment, penanganan dan pengobatan yang dilakukan terhadap demodecosis tergantung macam penyebabnya, apakah demodecosis lokal atau umum. Dan juga pengobatan harus dilakukan dengan telaten karena demodecosis agak sulit disembuhkan. Ada juga jenis terapi pengobatan yang sederhana berupa pemberian ivermectin injeksi 1-2 minggu sekali dan mandi amitraz yang diulang 1-2 minggu sekali.

Demodecosis lokal;

  • Sebaiknya dimandikan dengan shampo yang mengandung benzoyl peroxide seminggu sekali.
  • Konsumsi vitamin E, biasanya kalau jenis demodex lokal bisa sembuh dengan sendirinya.
  • Evaluasi kerokan kulit 2 minggu setelah pengobatan. Dan, jika dalam 2 minggu kutu demodex masih ditemukan dalam evaluasi kerokan tersebut, bahkan terjadi penyebaran kepitakan, maka kasus demodex berlanjut menjadi umum.

Demodecosis umum;

  • Dimandikan dengan amitraz
  • Diberikan antibiotik oral jika terdapat infeksi sekunder.
  • Injeksi ivermectin
  • Dilakukan monitoring dalam 1 tahun untuk dievaluasi kemungkinan kambuh lagi.
  • Pertimbangan konsumsi makanan yang seimbang dan baik untuk kulit.
  • Diberikan antihistamin jika ada gejala gatal.
  • Pencegahan demodecosis bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kandang dan menjauhkan anjing sehat dengan anjing yang terkena demodecosis.

Scabies
Merupakan jenis penyakit kulit yang sering sekali dialami oleh hewan kesayangan kita, yaitu anjing, kucing dan kelinci pada umumnya. Penyakit ini hampir secara terjadi pada anjing dan kucing yang sudah dewasa atau bahkan pada anakan kucing usia dibawah umur enam minggu. Jadi intinya scabies menyerang kucing semua umur, semua jenis kelamin jantan ataupun betina. Scabies dapat menular ke manusia, kira-kira persentasenya bisa mencapai 50 %. Penularannya bisa melalui hewan yang positif terkena scabies kontak langsung dengan manusia atau pemilik, atau antar kucing, bisa juga kontak dengan alat-alat yang sudah tercemar tungau, misalnya alat yang dipakai buat menyisir bulunya, kandang dan lingkungan, dan lain-lain. Scabies ini di sebabkan oleh Sarcoptes scabiei yang lebih sering menyerang anjing sedangkan pada kucing lebih sering disebabkan oleh Notoedres cati .
Gejala klinis, Sarcoptes scabiei menyukai bagian tubuh yang jarang rambutnya, misalnya bagian abdomen. Hewan terlihat tidak tenang karena rasa gatal dengan menggaruk atau bahkan menggosokkan bagian yang gatal pada benda keras. Rasa gatal ditimbulkan akibat adanya allergen yang merupakan hasil metabolisme Sarcoptes scabiei. Selain itu adanya aktifitas Sarcoptes scabiei misalnya berpindah tempat, rambut rontok dan patah-patah akibat sering menggaruk pada bagian yang gatal. Adanya lesi dengan tepi yang tidak merata disertai keropeng, kulit bersisik dan diikuti terjadinya reruntuhan jaringan kulit. Nafsu makan hewan pun menjadi turun, dan pada akhirnya diikuti penurunan berat badan sehingga hewan tampak lebih kurus.

Treatment, ada dua cara pengobatan yang dapat digunakan:

  • Injeksi, obat ektoparasit yang biasa digunakan adalah injeksi obat golongan avermectin, misalnya ivermectin, doramectin, atau selamectin. Diperlukan dua kali suntikan ivermectin dengan selang waktu 2 minggu, agar penyakit dapat sembuh total. Bisa juga di berikan vitamin ADE.
  • Dipping, yaitu dengan cara memandikan hewan untuk tujuan pengobatan. Obat yang sering digunakan adalah amitraz, dan diulang tiap minggu selama beberapa minggu sampai hewan sembuh.
  • Semua kucing yang kontak dengan kucing yang terinfeksi harus dilakukan penanganan yang sama meskipun kucing-kucing tersebut tidak memperlihatkan gejala klinis, karena kucing tersebut merupakan carrier dari Sarcoptes sp. Pemberian multivitamin ADE berfungsi untuk mempercepat proses penyembuhan dan regenerasi kulit.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menghindari kontak dengan kucing liar atau kucing yang telah terkena penyakit ini. Kucing yang tinggal dirumah jarang sekali terkena. Cuci dengan desinfektan alat-alat grooming seperti sisir, sikat, dan dll setelah digunakan pada kucing yang terkena penyakit ini. Bila salah satu kucing menunjukkan gejala penyakit ini, segera isolasi dan cegah kontak dengan kucing lain yang masih sehat. Mandikan dengan shampoo khusus atau bawa ke dokter hewan untuk pengobatan.